Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
1 Orang |
Pindah |
0 Orang |
Kelahiran |
1 Orang |
Kematian |
1 Orang |
Masuk |
1 Orang |
Pindah |
0 Orang |
21 November 2021 17:18:09 83 Kali
Dikutip dari BaliPost Senin, 22 November 2021 - Setelah ditutup hampir dua tahun, akhirnya secara resmi pemerintah membuka Bali untuk kunjungan wisata, sejak 14 Oktober 2021. Namun setelah lebih dari sebulan, belum ada juga wisman yang datang, dan penerbangan dari luar negeri ke Bandara Ngurah Rai masih nihil.
Mengapa? Pertanyaan tersebut banyak ditanyakan kepada saya dalam berbagai forum, maupun yang disampaikan oleh netizen di media sosial. Sekitar 97 persen wisman datang ke Bali melalui jembatan udara, dan hanya sekitar 3 persen yang lewat laut. Maka jembatan merupakan penghubung yang sangat penting dalam pemulihan pariwisata Bali. Sayangnya, untuk membuka kembali (reopening) rute pesawat dari luar negeri ke Bali, sesuatu yang mudah. Tidak bisa bim-salabim. diperlukan izin penerbangan dengan berbagai persyaratannya, termasuk adanya prinsip resiprokal. Yang juga tidak kalah pentingnya, maskapai tidak mau terbang kalau tidak ada penumpang.
Untuk mendapatkan wisatawan, diperlukan adanya promosi. Semua itu memerlukan waktu. Apalagi dalam situasi semua negara pasar mengalami kontraksi ekonomi, maka daya beli masyarakatnya juga terbatas.
Sebaliknya, adanya berbagai persayaratan perjalanan dalam suasana pandemi menyebabkan biaya perjalanan menjadi jauh lebih mahal, dengan keyamanan yang justru lebih rendah. Calon wisatawan juga mengalami kesulitan untuk datang ke Indonesia, terkait dengan kesulitan mendapatkan Visa. Belum lagi persyaratan bahwa perjalanan wisata ke Indonesia (Bali) harus mendapatkan jaminan dari sponsor, dan sponsor ini harus dari usaha perjalanan wisata. Artinya, calon wisatawan yang akan datang dengan mengatur perjalanannya sendiri (FIT, Free Individual Travellers) tidak bisa datang. Di lain fihak, pasar GIT (group) yang disasar memerlukan persiapan yang lebih lama. Yang juga menyebabkan wisatawan belum datang adalah adanya kebijakan, paling tidak selama tiga hari, walaupun mereka sudah berkali-jali dites dengan hasil negatif.
Lebih beratnya lagi, harus dilakukan di hotel-hotel tertentu, dengan biaya sendiri. Dalam situasi riil saat ini, calon wisman tidak bisa langsung datang dari luar negeri ke Bali, melainkan harus mendarat di Jakarta, kemudian di Jakarta, barulah kemudian bisa ke Bali pascakarantina.
Berbagai kebijakan di atas, yang memberikan "efek negatif" atas kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah pusat. Semuanya di luar kewenangan bupati/walikota, maupun gubernur.
Gubernur dan bupati/walikota hanya wajib menerima keputusan atau kebijakan pusat. Di pusat, lokasi tersebut tersebar di berbagai kementerian, antara lain Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Perhubungan, yang dikoordinasikan oleh Menko Maritim dan Investasi. Dengan tiadanya kewenangan pada tingkat kabupaten/kota maupun gubernur, maka apabila Bali ingin segera nemulihkan pariwisata, negosiasi, komunikasi, atau diskusi-diskusi harus dilakukan dengan berbagai kementerian atau Lembaga-lembaga di atas.Dalam kaitan ini, saya patut mengapresiasi Gabernur Bali, Dr Wayan Koster, yang sudah berjuang mengurangi masa dari 10 hari menjadi 5 hari dan akhirnya sekarang menjadi 3 hari. Semoga ke depan bisa menjadi 0 hari (tanpa pembebasan), bagi wisman yang hasil testnya negatif. Saat ini ada 19 negara yang masuk ke Indonesia untuk berwisata, dan sifatnya sangat dinamis. Artinya, negara-negara tersebut dapat berubah setiap saat, sesuai dengan perkembangan yang diukur dengan standar WHO.
Dengan melihat berbagai masalah seperti di atas, maka rekomendasi yang sudah lama saya sampaikan pada berbagai forum, perlu saya sampaikan lagi. Yang pertama, utamakan pasar dalam negeri (wisnus), yang terbukti dengan captive-market yang besar. Sebelum covid (2019), ada sekitar 273 juta perjalanan wisnus, dengan total belanja yang jauh lebih besar dibandingkan dengan total pembelanjaan wisman. Wisnus bukan saja harus dijadikan 'pilihan', melainkan harus dijadikan 'target pasar utama'. Mengikuti slogan Kemenparekraft, kita kembangkan pariwisata 'di-Indonesia aja'. Yang kedua, penyiapan destinasi harus serius dengan prokes yang ketat dan konsisten.Paling kentara, pemakaian masker merupakan harga mati. Dengan penerapan prokes yang ketat dan konsisten, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa wisata boleh dilakukan di DTW, desa wisata, atau pondok, bukan saja di hotel-hotel 'tertentu'.
- Sumber BaliPost -
Link: https://www.balipost.com/news/2021/11/22/230391/Mengapa-Wisman-Tak-Kunjung-Datang.html
Untuk artikel ini
Adanya Kasus Flu Singapura Di Tabanan Sementara Masih Nihil Laporan Kasus
date_range 18 April 2024 favorite 7 Kali
Setelah Dua Hari Pencarian Ditemukan Selamat di Lokasi Terpisah di Gunung Batukaru
date_range 05 Maret 2024 favorite 42 Kali
Cuaca di Bali Warning Ekstrem BBMKG
date_range 04 Maret 2024 favorite 46 Kali
Perayaan Bulan Bahasa Bali Di Desa Batungsel
date_range 22 Februari 2024 favorite 65 Kali
Serangkaian dengan Bulan Bahasa Bali, Penyuluh Bahasa Bali Tabanan Temukan Lontar Langka Mantra Tenung
date_range 07 Februari 2024 favorite 51 Kali
Ketua KPU Provinsi Bali Siap Jemput Logistik jika ada yang belum tiba khususnya berupa surat suara
date_range 26 Januari 2024 favorite 67 Kali
Untuk mengejar target KPU Tabanan Libatkan tenaga PPK
date_range 04 Januari 2024 favorite 63 Kali
Surat Edaran Tentang Pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Tahun 2023 di Pura Agung Besakih
date_range 05 April 2023 favorite 443 Kali
Pelayanan Online Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tabanan
date_range 29 September 2021 favorite 338 Kali
Penerbitan Kartu Keluarga Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tabanan
date_range 29 September 2021 favorite 224 Kali
Santunan Kematian Masyarakat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tabanan
date_range 29 September 2021 favorite 168 Kali
Efek Samping Vaksin COVID-19 Lebih Terasa saat Dosis Kedua?
date_range 25 Agustus 2021 favorite 152 Kali
Tabanan Setujui 3 Ranperda Jadi Perda, Eksekutif dan Legislatif
date_range 28 Juli 2022 favorite 144 Kali
Waspada Informasi Palsu Dan Hoaks di Masa Pandemi
date_range 26 Agustus 2021 favorite 142 Kali
Musyawarah (musrenbang) Desa Batungsel
date_range 29 September 2021 favorite 98 Kali
Kasus Covid-19 Masih Fluktuatif, Provinsi Bali Pun Tetap PPKM Level 4
date_range 24 Agustus 2021 favorite 108 Kali
Musyawah Desa Batungsel
date_range 08 Februari 2022 favorite 85 Kali
Bali Dinilai Perlu Tingkatkan Penerapan Protokol Kesehatan
date_range 22 Agustus 2022 favorite 56 Kali
peningkatan pelayanan publik tentang pokok pokok pajak serta sanksi administratif/pajak
date_range 14 September 2021 favorite 84 Kali
Akibat Hama Tikus Rugi Rp 2 Miliar, Petani di Tabanan Diimbau Kementan Ikuti AUTP
date_range 17 Mei 2022 favorite 71 Kali
Kunjungan Wapres ke Bali 473 Personel Amankan Kunjungan
date_range 22 Mei 2023 favorite 39 Kali
date_range 02 Juni 2023 07:11:59
place Lokasi : GOR Desa Batungsel
account_circle Koordinator : Kepala Desa Batungsel
date_range 02 Juni 2023 07:11:59
place Lokasi : Kantor Perbekel Desa Batungsel
account_circle Koordinator : Kepala Desa Batungsel
date_range 02 Juni 2023 07:11:59
place Lokasi : Kantor Perbekel Desa Batungsel
account_circle Koordinator : Kepala Desa Batungsel
date_range 02 Juni 2023 07:11:59
place Lokasi : GOR Desa Batungsel
account_circle Koordinator : Ketut Wiliyantoro
date_range 02 Juni 2023 07:11:59
place Lokasi : GOR Desa Batungsel
account_circle Koordinator : Budi Rahayu
date_range 02 Juni 2023 07:11:59
place Lokasi : GOR Desa Batungsel
account_circle Koordinator : Budi Rahayu
date_range 02 Juni 2023 07:11:59
place Lokasi : GOR Desa Batungsel
account_circle Koordinator : I Wayan Ardijaya
date_range 26 Juli 2023 18:30:00
place Lokasi : Ruang Rapat Kantor Desa Batungsel
account_circle Koordinator : I Made Naba
Hari ini | : | 147 |
Kemarin | : | 202 |
Total Pengunjung | : | 237.102 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 3.145.178.240 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin |
07:30:00 | 14:00:00 |
Selasa |
07:30:00 | 14:00:00 |
Rabu |
07:30:00 | 14:00:00 |
Kamis |
07:30:00 | 14:00:00 |
Jumat |
07:30:00 | 13:00:00 |
Sabtu |
Libur | |
Minggu |
Libur |
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran