Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, tunjukkan pesona sebagai destinasi wisata alam dan agrowisata yang semakin diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Berada di kaki Gunung Batukaru dan dengan jarak sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Denpasar, desa ini menawarkan panorama hijau, udara sejuk, serta suasana pedesaan yang asri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan dengan semerbak aroma kopi robusta yang khas.
Salah satu daya tarik utama yang manjadi destinasi wisata di Batungsel adalah Kampung Kopi Camp (KKC), kawasan glamping dan agrowisata kopi yang tengah ramai diperbincangkan dan menjadi daya tarik wisata . Di sini, wisatawan dapat menginap di area perkebunan kopi, menikmati api unggun di malam hari, hingga mencicipi kopi robusta khas Pupuan yang dikenal aromatik dan kuat.
“Konsep Kampung Kopi Camp adalah objek wisata yang menawarkan kesederhanaan layaknya pesona Bali yang sesungguhnya. Saat ini yang dicari wisatawan adalah keaslian Bali seperti budaya dan suasana alaminya. Itulah yang kami tawarkan,” ujar I Nyoman Widada, pemilik Kampung Kopi Camp. Konsep tersebut Widada tuangkan dengan menggunakan bahan-bahan dari kayu kopi, untuk pernak-pernik ataupun bangunan dan lain sebagainya.
Selain glamping, pengunjung dapat mencoba berbagai aktivitas menarik seperti trekking, tur jeep atau ATV, dan wisata edukasi pertanian kopi mulai dari pembibitan, perawatan tanaman, hingga proses pengolahan kopi menjadi produk oleh-oleh. Pemerintah Desa Batungsel dan Pemerintah Kabupaten Tabanan juga turut mendukung dengan mendatangkan sejumlah artis nasional sebagai bagian promosi destinasi Pupuan, khususnya di Batungsel adalah Kampung Kopi Camp.
Kepala Desa Batungsel, I Wayan Ardijaya, menyambut baik kehadiran objek wisata ini. “Kami di pemerintah desa sangat mendukung Kampung Kopi Camp. Kehadiran objek wisata ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga, terutama yang memiliki keterampilan di bidang pariwisata,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa di Desa Batungsel saat ini terdapat beberapa lagi objek wisata. Namun, keberadaan KKC ini menjadi mendorong berkembangnya UMKM setempat dan memperkuat langkah desa menuju pengembangan potensi desa wisata di Kabupaten Tabanan.
Baik Nyoman Widada maupun Ardijaya berharap masyarakat Batungsel dan Pupuan tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku sekaligus mitra dalam membangun destinasi wisata lokal. Dengan perpaduan alam, pertanian, dan budaya yang kuat, Batungsel berpotensi menjadi salah satu destinasi unggulan Bali, khususnya di wilayah Tabanan. “Kampung Kopi Camp Batungsel ini adalah contoh bahwa wisata berbasis kesederhanaan dapat berkesan. Kami ingin tamu pulang membawa pengalaman, bukan sekadar foto-foto semata,” tutup I Nyoman Widada sambil tersenyum.