JAKARTA - Covid-19 diyakini akan hidup dengan masyarakat di berbagai negara belahan dunia. Namun, sebelum kondisi itu tercapai, masyarakat harus bersiap diri dalam masa transisi untuk hidup dengan COVID-19 dan perkembangan penanganan kasus terus terkendali. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, dalam melakukan persiapan ini pekerjaan yang mudah. Namun tidak mungkin, asalkan elemen masyarakat mau dan memupuk rasa tanggung jawab dengan berkomitmen menjalankan protokol kesehatan di setiap aspek kehidupan, dengan memakai masker, menjaga tangan, dan menjaga jarak serta membatasi.
Taat prokes ini termasuk dalam rumah, dalam perjalanan, atau dalam beraktivitas di luar rumah. "Masyarakat perlu mengetahui bahwa sistem ini adalah modal kita untuk tetap hidup dan produktif walaupun COVID-19 masih ada kita," katanya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis (26/8/2021) yang juga menyimpulkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. Untuk itu, sebagai upaya untuk terus menjaga kasus Covid-19 agar tetap terkendali, maka setiap institusi maupun pengelola fasilitas perlu untuk melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas penerapan protokol kesehatan pada masing-masing.
Dan satu hal penting, bahwa selama virus tersebut masih berevolusi, maka masyarakat juga harus ikut berevolusi. Tindakan pencegahan seperti memakai masker dan menjaga jarak, dimana pada saat yang sama pemerintah melakukan upaya terbaik memvaksinasi orang sebanyak mungkin dan secepat mungkin.
Dan selama COVID-19 beredar dan bermutasi secara global, masih akan terjadi infeksi secara berkala. Tetapi virus ini berperilaku seperti virus serupa lainnya, jika ini akan terjadi seiring, sebagian besar populasi akan memiliki kekebalan, baik melalui vaksinasi atau waktu. infeksi sebelumnya, setiap kali ada gelombang baru," pungkas Wiku.
- Sumber Agung Dharmada/Balipost -